By: Natasya Shaula M / 0406021810009
Susi Pudjiastuti sudah banyak dikenal sebagai seorang
pengusaha dan Menteri Kelautan dan Perikanan. Beliau tumbuh di daerah pesisir
Pangandaran. Setelah berhenti sekolah di bangku SMA beliau menjadi seorang
pengepul ikan kemudian mulai mendirikan pabrik pengolahan hasil lautnya sendiri
dan memulai ekspor lobster hingga ke Asia dan Amerika. Hal ini mendorong beliau
untuk membeli sebuah pesawat agar dapat mendistribusikan produknya dalam keadaan
masih segar sehingga bernilai jual tinggi. Susi Pudjiastuti mulai menjadi
perbincangan banyak orang ketika pesawatnya berhasil menjangkau daerah
terisolasi di Aceh untuk mengirimkan bantuan kepada korban Tsunami 2004. Ini
adalah titik awal beliau menyadari kebutuhan penerbangan ke lokasi yang sulit
dijangkau. Setelah itu beliau mulai merambah bisnis aviasi yang melayani rute
penerbangan perintis yang diberi nama Susi Air. Ini artinya beliau lihai dalam
melihat peluang yang ada.
Reputasinya sebagai orang yang berpengalaman dalam
bidang Kelautan dan perikanan membuat beliau dipercaya sebagai seorang Menteri.
Beliau paham betul apa yang menjadi problem
di kalangan nelayan dan pengepul karena beliau berasal dari ladang yang sama.
Seperti ketika tahun 2000-2002 beliau bercerita bahwa para nelayan dan pengepul
ikan mengalami krisis turunnya hasil melaut akibat “legalisasi” illegal fishing dimana kapal asing
diperbolehkan masuk dengan 1 ijin namun membawa rombongan kapal besar
sekaligus, hal ini pernah dirasakan dampaknya oleh Susi Pudjiastuti yang saat
itu masih menggeluti usaha pengolahan ikan. Dengan pemahaman dan pengalaman
yang lebih mendalam daripada hanya sekedar teori membuat beliau mampu
memecahkan masalah yang ada dengan tepat, tegas, dan efektif. Beliau
menenggelamkan kapal yang melakukan illegal fishing di Indonesia sehingga
nelayan bisa kembali menikmati apa yang seharusnya menjadi hak mereka. Pada
awalnya tentu kebijakan seperti ini banyak ditentang, “Sometimes being stubborn are necessary” kata yang saya kutip dari
beliau ketika diwawancarai oleh CNN Indonesia, penenggelaman kapal asing bisa
saja mengganggu hubungan diplomatik antar negara, namun kebijakan beliau untuk
menenggelamkan kapal asing menimbulkan efek jera dan menyumbang peningkatan
hasil tangkap serta ekspor hasil laut di Indonesia. Karena Kinerja yang baik
dan hasilnya dirasakan oleh para nelayan beliau menjadi Menteri yang sangat
dicintai dan dihormati rakyat.
Dalam rangka menumbuhkan rasa peduli dengan laut
Indonesia beliau mengajak masyarakat untuk bergabung dalam gerakan Menghadap
Laut pada tanggal 19 Agustus 2018 lalu, sekaligus kegiatan bersih-bersih
perairan di Indonesia dengan total yang tercatat oleh Kementerian Kelautan dan
Perikanan sebanyak 1.143,7 Kg sampah yang terkumpul di PPS Bitung, 1 dari 73
titik di Indonesia. Dalam gerakan ini beliau menggaet beberapa artis papan atas
yang peduli laut seperti Hamish Daud, Kirana Larasati, Andien, Kaka “Slank”,
dan masih banyak lagi untuk menarik minat masyarakat agar lebih tinggi. Selain
Menghadap Laut beliau juga sering mengkampanyekan gerakan makan ikan di setiap
kunjungan beliau ke berbagai daerah, hal ini dimaksudkan agar angka konsumsi
ikan meningkat dan dapat membantu kesejahteraan nelayan Indonesia.
Gerakan-gerakan tadi disambut baik oleh masyarakat Indonesia dan banyak orang
yang pada akhirnya ikut bergabung karena kesadaran untuk membangun
kesejahteraan Bersama.
Menjalankan dua peran sekaligus sebagai Pengusaha dan
Menteri tentu tidak mudah, dikutip dari interview yang dilakukan CNN Indonesia
pada bulan Juni 2018 lalu, Susi Pudjiastuti berbagi tentang penurunan yang
sedang dihadapi Susi Air dalam 3 tahun terakhir. Di Interview tersebut beliau
mengatakan bahwa bisnis aviasi itu sulit, dan beliau tetap menghadapinya dengan
tenang namun beliau juga berkata “Kalau bisa kerja pada saat itu, langsung
kerjakan.” . Sikap ini membuat beliau tetap bisa mengontrol tugasnya sebagai
seorang Presiden direktur di perusahaannya dan sebagai seorang Menteri di
Indonesia. Beliau sadar akan adanya naik dan turun dalam sebuah usaha apalagi
dengan resiko yang sangat besar, dan bagaimanapun harus tetap menjaga konsistensi
dalam mengerjakan sesuatu.
. Sumber:
·
Wikipedia, 2018, Susi Pudjiastuti, Daring, (en.wikipedia.org/wiki/Susi_Pudjiastuti
diakses pada tanggal 24 Agustus 2018)